Optimasi Portofolio Social Media Spesialist
Meskipun profesi Social Media Specialist saat ini menjadi tidak benar satu profesi terlaris, nyatanya tingkat persaingannya terlalu ketat. Oleh karena itu, kamu mesti tunjukkan dirimu lebih unggul dan menonjol berasal dari para kompetitormu yang sama-sama berkarier di profesi ini saat kamu melamar pekerjaan.
Salah satu cara paling efektif untuk membuktikannya adalah dengan tunjukkan track record yang telah terbukti melalui sederet campaign menarik dan sukses yang pernah kamu lakukan, beserta hasil yang kamu peroleh berasal dari campaign tadi. Nah, coba bayangkan bagaimana caranya kamu dapat menunjukkannya melalui CV atau cover letter — tentu sulit, kan?
Nah, itulah alasan portofolio menjadi hal mutlak untuk kariermu sebagai seorang Social Media Specialist: CV, cover letter, dan portofolio memiliki manfaat serta obyek yang berbeda-beda. Kalau di CV dan cover letter kamu dapat menyatakan di mana kamu pernah bekerja dan sebesar apa passion-mu di bidang ini, di portofolio lah kamu memamerkan apa saja marketing goal yang pernah kamu mencapai melalui media sosial dengan gunakan statistik, visual menarik, dan rangkuman singkat mengenai campaign yang pernah kamu lakukan.
Lewat portofolio, kamu pun dapat dapat tunjukkan dengan memahami layaknya apa caramu berpikir, bagaimana kamu lakukan riset, caramu selesaikan persoalan yang rumit, apa saja tool yang telah kamu kuasai, serta apa saja skill kreatif yang kamu miliki.
Karier sebagai Social Media Specialist.
Beda dengan CV atau cover letter, kamu dapat sediakan anggota spesifik di portofoliomu untuk menyatakan perjalanan kariermu sebagai seorang Social Media Specialist serta passion-mu di kariermu ini sebagai pembuka atau introduction di dalam portofolio.
Tentu saja, pastikan bahwa anggota ini tidak terlalu panjang atau bertele-tele, ya! Cukup 1 paragraf saja. Kamu juga mesti menyeimbangkan sisi personal dengan profesional sambil tunjukkan hal yang membuatmu lakukan apa yang kamu Mengerjakan saat ini. Sebagai tips, kamu dapat letakkan di anggota bawah atau samping foto dalam portofolio.
Campaign favorit atau yang paling sukses
Cara termudah untuk tunjukkan sistem campaign media sosialmu adalah dengan memulainya berasal dari campaign yang terbaru, yang paling kamu suka, paling sukses, atau paling berkesan dan memberikan banyak insight tambahan bagimu.
Pada anggota ini, tambahkan juga gambar beresolusi tinggi serta caption singkat berbentuk brief pendek berasal dari perusahaanmu di awalnya ataupun berasal dari klien, apa yang kamu pelajari selama campaign berlangsung, dan hasil akhirnya. Di samping itu, kamu juga dapat perhitungkan untuk sertakan screenshot berasal dari analytics campaign, serta menyatakan hasil yang kamu menginginkan dan bandingkan dengan hasil yang diperoleh.
Untuk mempermudahmu dalam menyusun anggota ini di dalam portofolio, kamu dapat mengikuti alur sebagai berikut:
- Penjelasan singkat mengenai campaign media sosial.
- Penjelasan langkah atau brief.
- Bagaimana campaign-mu dieksekusi.
Proses kerja
Pada anggota ini, kamu dapat tunjukkan gambaran umum mengenai sistem kreatif yang kamu jalankan, menjadi berasal dari lakukan riset, dokumentasi berasal dari anggapan kompetitor, inspirasimu, insight mengenai anggapan prilaku audiens, serta sampai langkah jangka panjang berkaitan dengan campaign media sosial. Kamu dapat sertakan informasi ini dengan format case by case untuk tiap-tiap campaign, atau berbentuk penjelasan umum.
Testimoni berasal dari klien atau referensi berasal dari perusahaan
Testimoni berasal dari klien ataupun referensi berasal dari perusahaan tempatmu pernah bekerja juga dapat menambah “nilai” berasal dari portofoliomu. Keduanya sama-sama merupakan pengakuan positif yang dapat tunjukkan serta menambah kredibilitasmu sebagai Social Media Specialist. Siapapun dapat memandang testimoni ini, juga recruiter di perusahaan yang tengah kamu lamar.
Kamu dapat tampilkan screenshot pesan berasal dari email, chat, atau apalagi menghendaki secara spesifik kepada klien ataupun perusahaan, atasan, atau teman kerjamu untuk berbagi pengalaman mereka selama bekerja mirip dan berkolaborasi denganmu.
Spesialisasi, skill, dan tool
Pada dasarnya, menyebabkan portofolio media sosial adalah kesempatanmu untuk tunjukkan apa saja spesialisasimu berkaitan bidang ini, baik sebagai seorang freelancer atau seorang Social Media Specialist di suatu perusahaan. Selain itu, kamu juga dapat tambahkan daftar yang tunjukkan apa saja skill dan tool yang biasa kamu gunakan dalam menggerakkan tugasmu sebagai seorang Social Media Specialist.
Spesialisasi yang dimaksud dapat jadi:
- Tren media sosial.
- Pembuatan konten (copywriting, desain grafis, dan sebagainya).
- Community growth.
- Strategi konten.
- Branding.
- Publikasi dan scheduling konten.
- Analisis kompetitor.
- Riset pengguna.
- Influencer relationship and marketing.
Sedangkan skill berkaitan media sosial misalnya:
- Mengikuti tren media sosial terbaru.
- Kemampuan untuk mengelola saat dan lakukan planning.
- Senang membangun komunitas dan menjalin obrolan dengan audiens.
- Passion dalam storytelling.
- Insting desain.
- Kemampuan memahami statistik dan analytics.
- Keinginan untuk studi tool-tool baru yang relevan.
Dan untuk tool yang dapat kamu cantumkan di dalam portofolio tergantung terhadap apa spesialisasimu. Misalnya:
- Buffer.
- Brandwatch.
- Buzzsumo.
- Hootsuite.
- Sprout Social.
- Later.
- ShareThis.
Buat Portofoliomu berasal dari Sekarang
Tak mesti diragukan kembali bahwa portofolio Social Media Specialist memiliki peran penting dalam kariermu. Tapi, bagaimana jika kamu baru memulai kariermu sebagai seorang Social Media Specialist sehingga kamu memahami belum memiliki lumayan materi untuk portofoliomu, lebih-lebih yang berkaitan dengan campaign? Atau apalagi belum memulai apapun dan baru dapat merintis?
Posting Komentar untuk "Optimasi Portofolio Social Media Spesialist"